Pages

Rabu, 30 November 2011

Tugas TOU 3

Nama              : Almaidah Sofyana Ulfah
No. ID              : 10110568

Soal : Isi setiap titik-titik dengan jawaban yang benar :
1.      Definisi organisasi perusahaan menurut Fremont E. Kast dan James E. Rosenzwing tahun 1974, adalah :
Struktur adalah hubungan dari berbagai fungsi atau kegiatan dalam sebuah organisasi.

2.      Kegiatan-kegiatan manajemen menurut Henry Fayol, adalah :
      Kegiatan Manajerial atau “FAYOL’s FUNCTIONALISM” yaitu:
a.      Perencanaan
b.      Pengorganisasian
c.       Pemberian perintah
d.      Pengkoordinasian
e.      Pengawasan

3.      Dalam konsep manajemen, persoalan terpenting dalam merealisasikan tujuannya oleh seorang manajer atau pimpinan dan dapat dijadikan sebagai alat manajemen, terletak pada :

4.      Terdapat dua dimensi dasar di dalam evolusi teori organisasi dan setiap dimensi mempunyai perspektif yang saling bertentangan, dalam dimensi pertama, organisasi adalah :

Dimensi pertama merefleksikan bahwa organisasi itu adalah sistem. Sebelum kurang  lebih tahun 1960, teori organisasi cenderung didomonasi oleh perspektif tertutup. Organisasi-organisasi dipandang berdiri sendiri dan tertutup dari lingkungannya. Akan tetapi mulai sekitar tahun 1960, teori organisasi secara jelas mulai menerima perspektif sistem terbuka. Analisis-analisis yang sebelumnya hanya berfokus kepada karakteristik intern dari organisasi, kemudian berubah menjadi pendekatan yang menekenken pentingnya organisasi memperhatikan peristiwa dan proses yang terjadi di lingkungan ekstern.


5.      Proses pelaksanaan kerja atau operasional organisasi harus sesuai dengan persyaratan mutlak yang diperlukan dalam proses manajemen, maka persyaratan tata kerja yang tepat bertujuan :


6.      Berdasarkan pada aspek-aspek yang mempengaruhi organisasi dengan melihat pada alat manajemen dalam mencapai tujuan, maka organisasi dapat bersifat :
1. Kekeluargaan, yaitu mempunyai nilai dasar keluarga yang saling memberi dan  menerima, saling menolong dan menjaga nama baik sebagai satu keluarga besar.

2. Persahabatan, yaitu berusaha saling mengenal dan bergaul dalam suasana persahabatan yang saling menguntungkan dan saling mempercayai.

3. Nasional, yaitu setiap langkah dan orientasi program atau kegiatannya senantiasa berpijak pada nilai dasar bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan serta berwawasan nusantara yang mencerminkan keberagaman sekaligus persatuan bangsa Indonesia.

4. Internasional, yaitu setiap langkah dan gerak organisasi ini memiliki visi jauh melewati batas teritorial negara dan aktif mempromosikan tata-pergaulan internasional yang berbudaya dan beradab.


7.      Di dalam melakukan perubahan atau penyesuaian organisasi harus melihat pada factor-faktor yang umum dapat mempengaruhi, maka hal yang terpenting dalam perubahan harus melihat pada :

Faktor lain yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan  organisasi berasal atau datang dari sistem psikososial. Yang menjadi fakta adalah sukses tidaknya suatu organisasi itu tergantung dari bagaimana perilaku atau usaha manusia dalam melakukan tugasnya dalam mencapai suatu tujuan. Sejauh mana kemampuan yang ada dalam diri seorang manusia itu dapat ditunjukkan, seringkali menjadi faktor yang penting dalam mencapai sassaran organisasi. Jadi perubahan moral dan motivasi individu atau kelompok itu besar pengaruhnya. Contoh yang seringkali membuat perilaku manusia berubah adalah seperti terjadinya pengurangan tenaga kerja, merger dan lainnya. Dinamika kelompok dapat meningkatkan atau menurunkan prestasi organisasi. Kemampuan manajemen memimpin dan mempengaruhi perilaku, juga merupakan faktor yang menentukan. Perubahan dalam setiap atau seluruh variable ini dapat menimbulkan perubahan yang nyata dalam prestasi organisasi.

8.      Dalam sifat dimanisnya organisasi, terdapat faktor yang dapat mempengaruhinya, yaitu :
a.    FAKTOR INTERN (DALAM)
·         Tujuan
·         Manusia-manusia
·         Tata hubungan
b.    FAKTOR EKTERN (LUAR)
a)       NON FISIK
·         Bersifat Konstitusional-politis
      Contoh: UUD, Tap MPR, KEPRES, SISTEM PEMERINTAHAN
·         Bersifat Sosial-politis
Contoh: Partisipasi masyarakat, Parpol, Susunan hidup masyarakat,   peranan kelompok.
·         Bersifat Sosial-ekonomi
Contoh: Kondisi hidup penduduk, Sumber penghasilan, umlah penduduk, Lapangan kerja.
·         Bersifat Sosial-religius
Contoh: Pengaruh Agama, Hubungan pemeluk agama, Organisasi     keagamaan.
·         Bersifat Sosial-kultur
             Contoh: Tingkat kecerdasan berpikir.
·         Bersifat Teknik-teknologis
      Contoh: Penemuan teknologi
b)      BERSIFAT FISIK
Misalnya: Faktor letak, Keadaan Alam, Daerah, Sumber-sumber Alamiah, Keadaan Iklim dan Cuaca

  1. Talcott Parsons, tahun 1960, membedakan organisasi berdasarkan kebutuhan social, yaitu :
a. Oraganisasi ekonomi ( economic oagnization)
tujuannya mendapat keuntungan dari produksi atau jasa yang dihasilkan, tanpa merupakan segi sosial. Contohnya pabrik tekstil yang juga mengadakan poliklinik.

b. Orgasisasi politik (political oganization)
Kegiatan dibidang pembagian kekuasaan, pengambilan keputusan, pengaruh-mempengaruhi pemerintah. Contohnya partai politik.

c. Oragnisasi pengapdian massa rakyat ( integartive organization)
tujuannya mengadikan diri untuk kepentingan massa rakyat. Contonya rumah sakit, yatim piatu, yayasan sosial.

d. Organisasi pelestarian ( petter maintenance organisation)
tujuan melestarikan dan memelihara kesenian, pendidikan, kebudayaan dan lai-lain.

3. Berdasrkan jumlah puncak pimpinan
Dibedankan kedalam bentuk sebagai berikut :
a. Organisasi pimpinan puncak(single organization)
puncak pimpinan satu orang : direktur, kepala kantor dan lain-lain.

b. Organisasi pimpinan jamak ( plural executive oragization)
pucuk pimpinan terdiri atas beberapa orang : Direksi, yang terdiri atas diektur utama, beserta direktur-direktur bidang khusus; prsedium dan lain-lain.

4. Berdasarkan keterlibatan emosi (keterpaduan emosi/pribadi).Di bedakan kedalam :
a. Organisasi primair ( primary oragization)
Keterpaduan emosi dan pribadi lebih terasa : keluarga, organisasi profesi dan lai-lain

b. Organisasi sekunder (secundary orgazation)
Lebih banyak melibatkan akal, daripada keastaun emosi : organisasi formal : perusahan, dinas-dinas penerintah.

5. Berdasarkan nilai dan budaya atau lebih tepatnya berdasarkan tujuan Alferd Kuhn, membedakannya kedalam :
a. Organisasi kerja sama ( kooperative orgazation)
terutama tujuan tergalangnya kerjasama/gotong royong para anggotanya : keluarga, koperasi, orgasisasi sosial dan lain-lain.

b. Organsisasi cari untung (profit organization)
terutama tujuannya mencari laba : perusahan indusri perdagangan dan lain-lain.

c. Organisasi pengapdian (service oragization)
Bertujuan mengapdikan pada massa rakyat dan sesamanya. Contoh : organisasi agama, lembaga bantuan hukum dan lain-lain.
d. Organisasi penekan (pressure oragization)
tujuan untuk menekan pihak lain agar berbuat sesuai dengan kemauannya. Contoh : pressure group, serikat pekerja dan lain-lain.


  1. Organisasi memiliki daur hidup, berdasarkan Kim S. Cameron  dan David A. Whetten, terdiri dari tahap :
·         Pancaran (Orientasi)
·         Bayi
·         Kanak-kanak
·         Remaja
·         Dewasa
·         Matang
·         Aristokrasi
·         Birokrasi Awal

Senin, 28 November 2011

Tugas TOU 2

1.      Pada realita dalam suatu organisasi, pembagian kerja masih berlaku, jelaskan !

Pembagian kerja umumnya dilakukan untuk meringankan beban pekerjaan dalam suatu organisasi. Hal ini biasanya di bentuk dalam satuan divisi yang kemudian memiliki anggota divisi dan memiliki tugas masing-masing. Misalnya suatu organisasi sekolah katakanlah OSIS memiliki sekretaris bidang masing-masing yang mewakili satu tujuan. Misalnya bidang keilmuan : tugas umumnya adalah memperkenalkan suatu jenis bidang ilmu kepada siswa agar lebih paham. Hal ini dilakukan untuk menyamaratakan tugas dan kewaiban, walaupun kewajiban ketua dengan anggota sama namun bidang pekerjaan yang dimiliki berbeda. Hal ini lah yang kemudian mengaruskan satu tim organisasi dilatyih kekompakan dan kerjasamanya. Organisasi yang dibentuk oleh sekelompok orang harus memiliki tujuan dan cita-cita yang sama sehingga mempermudah tim dalam melaksanakan pekerjaannya.

2.      Contohkan dengan kasus sederhana mengenai standarisasi dapat mendorong koordinasi ?

Kesepakatan yang dibuat diawal pembentukan tim organisasi dapat mempermudah tim untuk berkoordinasi dengan baik antara sesama anggota organisasi. Contohnya : koordinasi yang dilakukan antara ketua dengan anggotanya untuk saling terbuka dalam melakukan suatu kegiatan dapat mempermudah berkembangnya koordinasi antara sesama anggota organisasi, karena untuk dapat saling berkoordinasi dengan baik harus ada saling keterbukaan antara satu dengan yang lain. Karena akan menyulitkan jika ada anggota yang tidak dapat dipercaya , hal ini akan mempengaruhi kinerja tim dan juga gerak social tim .

3.      Jika terdapat bentuk organisasi  seperti di bawah ini :

  1. Berapa  arus hubungan komunikasi ? 1. Antara si A dengan I, II, III, IV
  2. Lengkapi gambar tersebut dengan garis arus hubungan komunikasi !

4.     
Jelaskan arti dari komunikasi adalah proses penyampaian keterangan ?
Komunikasi merupakan suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi )
Ketika kita berbicara dan bermaksud untuk menyampaikan sebuah informasi orang lain akan dengan serius menyimak apa yang kita katakan , jika kita berbicara dengan baik akan lebih mudah untuk orang lain menerima informasi dari kata yang kita ucapkan. Sehingga komunikasi yang baik amat sangat berperan penting dalam menyampaikan suatu maksud tertentu.

5.      Organisasi menggunakan formalisasi akan memperoleh keuntungan-keuntungan, sebutkan keuntungan – ketuntungan tersebut dan berikan contoh ?

Berbicara dengan menggunakan bahasa formal dalam suatu lingkup organisasi sangat diperlukan hal ini dilakukan untuk mempermudah menyampaikan maksud yang ingin disampaikan. Misalnya : jika kita bertemu dengan rekan organisasi lain diluar organisasi yang sama bahasa yang digunakan adalah bahasa formal hal ini bermaksud untuk menunjukan kesopanan kita dalam menghormati dan menghargai orang lain walaupun kita tahu orang tersebut memiliki umur yang sama. Selain itu cara berbicara kita juga menunjukkan jati diri kita sehingga akan dapat mempermudah untuk orang lain percaya dan mau bekerja sam dengan kita.

    

Jumat, 25 November 2011

Tugas TOU 1

1.       Jelaskan konsep dari teori X dan Y ?
Teori X ada empat asumsi yang dianut oleh para manajer :
a.      Para pegawai pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan jika munkin, berusaha menghindarinya.
b.      Kaarena pegawai tidak menyukai pekerjaan, maka mereka harus dipaksa, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan – tujuan yang akan diinginkan.
c.       Para pegawai akan mengelakan tanggungjawab dan dan mencari pengarahan yang formal sepanjang hal itu munkin.
d.      Kebanyakan pegawai menempatkan rasa aman diatas faktor lain berhubungan dengan pekerjaan dan hanya akan memperlihatkan sedikit ambisi.
Kebalikan dari pandangan yang negative terhadap manusia McGregor menempatkan asumsi lain yang disebut teori Y.
a.      Para pegawai dapat melihat pekerjaan sebagai sesuatu yang biasa seperti halnya istirahat atau bermain.
b.      Manusia akan menentukan arahnya sendiri dan mengendalikan diri, jika mereka merasa terikat kepada tujuan-tujuan.
c.       Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima, dan juga mencari tanggung jawab.
d.      Kreativitas yaitu, kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan yang baik tersebar luas pada seluruh populasi dan tidak selalu merupakan hak yang menduduki fungsi manajerial.

2.       2. Apa yang dimaksud dengan teori manajemen ilmiah ?

Teori manajemen ilmiah adalah bagian ketiga dari tiga bagian dasar dari teori klasik organisasi (Hick dan Gullett, 1975). Manajemen ilmiah berbagi dengan teori administrasi dan teori birokrasi yang menekankan pada sisi logika, perintah dan hirarki dalam organisasi. Seperti halnya dalam teori administrasi, di dalam manajemen ilmiah terdapat bias perbedaan pada praktek manajemennya. Fokus manajemen ilmiah lebih mikroskopis ketimbang fokus teori administrasi. Ketika teori administrasi menjelaskan cara-cara organisasi yang harus dibangun, manajemen ilmiah menjelaskan cara-cara spesifik dari tugas organisasi yang harus dibangun guna meningkatkan efisiensi pencapaian hasilnya.
                Pendukung yang paling berpengaruh dari teori manajemen ilmiah ini adalah Frederick Winslow Taylor. Insinyur mekanik Amerika yang menyatakan bahwa pengamatan ilmiah, analisis dan intervensi harus digunakan untuk meningkatkan cara-cara di mana tugas harus diselesaikan dalam organisasi industri. ia menaruh perhatian pada operasi yang tidak sistematis dari organisasi dalam dua dekade pertama abad dua puluh.
                Taylor merasa bahwa adanya kesia-siaan dan tidak efisiennya cara organisasi dalam menyelesaikan bisnis mereka karena lemahnya rancangan kerja dalam organisasi dan lemahnya lingkungan kerja anggota organisasi. Ia mengatakan bahwa dengan memberikan usaha terbaik kepada para pekerja dalam menyelesaikan rancangan yang baik, aktivitas yang terkait dengan pekerjaan, maka organisasi bisa menghemat uang dan meningkatkan produktivitas, sedangkan pekerja bisa menerima gaji yang lebih tinggi berdasarkan kinerja yang mereka perlihatkan dengan lebih baik. Ia mengusulkan untuk membayar pekerja sesuai jumlah pekerjaan yang dilakukan, ketimbang jumlah jam kerjanya. Karenanya, jika pekerja lebih produktif dalam penyelesaian tugas mereka bisa mendapat banyak uang.
                Pengujian secara ilmiah bentuk pekerjaan organisasi yang spesifik menurut Taylor harus dirancang mulai dari tugasnya sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas. ketika langkah penyelesaian tugas telah ditentukan dengan benar, maka studi waktu dan gerak dapat dipakai untuk mengetahui tingkat optimal penyelesaian tugasnya. Dengan menentukan tingkat kinerjanya, Taylor mengatakan, bahwa insentif yang diterima bisa diberikan kepada para pekerja yang menunjukkan peningkatan. Ia memberikan penilaian penting bahwa “Waktu adalah uang.,” sehingga membangun semangat manajemen ilmiah (Cummings, Long, dan Lewis, 1983:74). Taylor berusaha mempengaruhi semua anggota organisasi untuk menerima keyakinan manajemen ilmiah untuk mempromosikan implementasinya. Dalam arti, Taylor telah mendukung “revolusi mental” menurut cara di mana aktivitas organisasi dapat dirumuskan dan dipraktekkan dengan benar.
                Taylor menulis tentang banyak kisah-kisah sukses hingga dokumen yang berguna dari praktek manajemen ilmiah. Sebagai contoh, dalamManajemen Ilmiah (1974, yang pertama dipublikasikan pada tahun 1911), ia menjelaskan tentang penggunaan tehnik manajemen ilmiah untuk menguji bagaimana ball bearing diperiksa. Setelah metode kerja secara ilmiah dievaluasi dan tugas dirancang menurut prosedur yang paling efisien, sebanyak 35 pekerja mampu melaksanakan tugas yang telah diselesaikan oleh 120 pekerja, dengan peningkatan kualitas kerja lebih dari dua pertiganya (Hick dan Gullett, 1975).
                Demikian pula halnya dalam studi yang sekarang ini dilakukan di pabrik mesin Bethlehem Steel Corporation, Taylor kembali memperlihatkan kegunaan dari teknik manajemen ilmiah dalam meningkatkan produktivitas pekerja dan meningkatkan efisiensinya. Melalui studi gerak dan waktu di bagian pengolahan batu bara dan bijih besi di perusahaan baja, ia memperlihatkan bahwa bobot shovel dengan material yang diangkut oleh pekerja bervariasi dari 16 hingga 38 pound (Rogers dan Agarwala-Roger, 1976). Sebelum efisiensi maksimum dalam pengangkutan terjadi bobot angkutan bisa melebihi 20 pound. Berdasarkan material spesifik yang telah diangkut pekerja, shovel berbeda memperlihatkan daya angkut rata-rata 21 pound material. Para pekerja menerima perintah untuk mengangkut shovel yang akan digunakan untuk mengangkut material, maupun tehnik pengangkutan yang lebih efektif. Selain itu, pemberian insentif membuat para pekerja mengangkat beban di atas rata-rata.
                Hasil intervensi Taylor di Bethlehem Steel Corporation sangat luar biasa. Jumlah material yang diangkut per hari naik dari 16 menjadi 59 ton. Bahkan setelah studi gerak dan waktu Taylor, dan upah insentif pekerja yang diterima, perusahaan mampu memangkas biaya penanganan menjadi separuhnya. Selain itu, situasi tersebut mampu mengurangi jumlah pekerja yang diperlukan untuk mengangkut material hingga lebih dari 65 persen sampai 75 persen (Koehler, Anatol, dan Applbaum, 1981). Hasil tersebut memberikan bukti dramatis bahwa tehnik manajemen ilmiah bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam organisasi industri.
                Taylor memperkenalkan beberapa prinsip dasar dan konsep manajemen yang penting dalam Manajemen Ilmiah (1911) yang telah melalui banyak pengujian.
                Pertama, ilmu harus menekankan pada rule of thumb dalam memandu rancangan tugas dan aktivitas organisasi. Efektivitas operasi organisasi harus diukur secara obyektif dan ilmiah.
                Kedua, harmonisasi harus ditingkatkan dalam organisasi dengan menciptakan kaidah, aturan dan peran formal anggota organisasi secara ilmiah dengan basis dan penunjukkan yang jelas.
                Ketiga, perusahaan harus menekankan pada individualisme. Manajemen harus bekerja sama dengan pekerja untuk memastikan bahwa tugas diselesaikan dengan sangat efisien, dan berbasis pada cara ilmiah. (Bandingkan prinsip ini dengan sentimen tentang tidak pentingnya individu dalam teori birokrasi Weber dan teori administrasi Fayol; lihat Tabel 3.1).
                Keempat, pencapaian hasil maksimum, termasuk output terbatas, harus menjadi tujuan utama organisasi.
                Kelima, semua pekeja harus ditingkatkan kemampuan produksi maksimum dan potensi kerjanya sehingga dengan demikian mereka bisa mencapai efisiensi dan kesesuaian yang lebih baik. Ini dapat dicapai dengan pemilihan dan pelatihan pekerja secara ilmiah untuk tugas-tugas khusus. Hanya pekerja kelas satu yang harus diberikan pekerjaan dalam organisasi.
                Keenam, perlunya divisi kerja di antara manajer dan para pekerjanya; manajer harus bertanggung jawab atas penyelesaian tugas dimana mereka memiliki dukungan yang lebih baik untuk menangani tugas ketimbang yang dimiliki bawahannya. Perencanaan dan tugas administrasi harus dilakukan oleh manajer yang terlatih dan ahli dalam tugas, sedangkan pekerja harus diarahkan untuk menyelesaikan tugas yang dirancang oleh manajer.
                Ketujuh, perhatian harus diberikan untuk menghilangkan semua bentuk shouldering dalam aktivitas organisasi. Anggota organisasi bekerja serius dan memberikan kemampuan yang terbaik. (Bandingkan prinsip ini dengan prinsip “profesionalisme” Weber dan prinsip “inisiatif” Fayol; lihat Tabel 3.1).
                Kedelapan, pekerja harus diberi gaji atas pekerjaan yang dilakukannya melalui penggunaan piece rate. Berdasarkan tingkat yang ditetapkan dalam studi waktu dan gerak, standar minimum produksi harus ditentukan, dan pekerja harus dihargai menurut kemampuan standar minimum. “Bonus” kepada pekerja dapat pula diberikan jika standar produksi minimum terlampaui.
                Konsep manajemen ilmiah Taylor menekankan pentingnya struktur dan desain dalam penyelesaian tugas organisasi. Penelitiannya memberi andil bagi pengembangan tehnik manajemen dalam standarisasi kerja, perencanaan tugas, studi waktu dan gerak, piece rate, dan penghematan biaya dan terbentuknya bidang studi seperti pengawasan, tehnik industri, manajemen industri, dan manajemen personal.
                Frank dan Lillian Gilbreth mendukung Taylor yang berusaha menerapkan prinsip manajemen ilmiahnya bagi praktek organisasi. Mereka menyempurnakan studi waktu dan gerak dalam ilmu pengetahuan yang menggunakan analisis gambar gerak untuk mengevaluasi kinerja pegawai (Spriegel dan Myer, 1953; Gillbreth, 1915). Mereka menekankan pentingnya faktor manusia dalam manajemen dan studi pekerja (Hick dan Gullett, 1975). Bersama dengan Taylor, mereka membantu mempopulerkan tehnik manajemen ilmiah dalam tatanan organisasi.
                Akan tetapi, banyak situasi organisasi tidak tampak menguntungkan dari segi penelitian Taylor dan para pendukungnya. Manajemen ilmiah secara khusus telah diterapkan untuk organisasi industri yang memiliki pekerjaan “rutin, berulang, distandarkan, dan mungkin pekerjaan tersebut akan bertambah besar di masyarakat di mana mesin-mesin kini sudah banyak digunakan untuk menyelesaikan proses pekerjaan.


3.      Teori matinya birokrasi
Birokrasi berasal dari kata bureaucracy (bahasa inggris bureau + cracy), diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida, dimana lebih banyak orang berada ditingkat bawah dari pada tingkat atas, biasanya ditemui pada instansi yang sifatnya administratif maupun militer.
Pada rantai komando ini setiap posisi serta tanggung jawab kerjanya dideskripsikan dengan jelas dalam organigram. Organisasi ini pun memiliki aturan dan prosedur ketat sehingga cenderung kurang fleksibel. Ciri lainnya adalah biasanya terdapat banyak formulir yang harus dilengkapi dan pendelegasian wewenang harus dilakukan sesuai dengan hirarki kekuasaan.
Ciri-ciri Birokrasi
Ciri-ciri birokrasi menurut Max Weber adalah:
Jabatan administratif yang terorganisasi/tersusun secara hirarkis. (Administratice offices are organized hierarchically) Setiap jabatan mempunyai wilayah kompetensinya sendiri (Each office has its own area of competence)
Pegawai negeri ditentukan, tidak dipilih, berdasarkan pada kualifikasi teknik yang ditunjukan dengan ijazah atau ujian. (Civilcervants are appointed, not electe, on the basis of technical qualifications as determined by diplomas or examination)
Pegawai negeri menerima gaji tetap sesuai dengan pangkat atau kedudukannya. (Civil servants receive fixed salaries according to rank) Pekerjaan merupakan karir yang terbatas, atau pada pokoknya, pekerjaannya sebagai pegawai negeri. (The job is a career and the sole, or at least primary, employment of the civil servant) Para pejabat tidak memiliki kantor sendiri. (The official does not own his or her office)
Para pejabat sebagai subjek untuk mengontrol dan mendisiplinkan. (the official is subject to control and discipline) Promosi didasarkan pada pertimbangan kemampuan yang melebihi rata-rata. (Promotion is based on superiors judgement)

Selasa, 22 November 2011

Pengertian Organisasi menurut Elton Mayo

Elton Mayo telah juga mengambarkan sejumlah penelitian mengenai keletihan dan sifat yang menjenuhkan yang dilakukannyasebelum tahun 1925-an. Hingga awal gerakan hubungan yang manusiawi ( teorineo Klasik) sering kali diindentifikasikan sebagai eksperimennya Hawthorne,yang diselenggarakan sejak tahun 1924 hingga 1932. Meskipun asal usulnya dapatdiikuti secara lebih lanjut, eksperimen Hawthorne niscaya gerakan itumemperoleh bentuknya secara jelas. Eksperimen dan hasilnya telah dikemukakansecara terperinci oleh F.J Roethlesberger dan William j.

Dickson. Elton Mayo
Menurut saya , Munsterberg melihat sisi lain yang mendukung efisiensi pekerja dalam membangun. Ini mengartikan bahwa suatu organisasi di bangun denganmelihat beberapa hal yang masing masing hal terbuka dengan hal hal lain yangmempengaruhi kinerja seseorang selain factor teknis dalam teori klasik .
 barangkali terpengaruh terutama pada suatu pengertian ilmuan dan secara efektif mengembangkan gerakan itu lebih dari segala sesuatunya.Atas usaha National Research Council (Lembaga Riset Nasioanal) eksperimendimulai tahun 1924 di dlaam perbengkelan Hawthorne dari Western ElectricCompany di Cicero,Illiois dekat Chicago. Tujuan dari sekumpulan ekspermenyang pertama, yang dilanjutkan untuk selama tiga tahun,yaitu untuk menentukandampak dari tingkatan yang berbeda untuk memberikan penjelasan bagikeproduktifan para pekerja. Begitu penjelasan yang ditingkatkan dalam kelompok yang teruji, maka produktivitaspun jadi meningkat. Bagaimanapun produktivitasmeningkat juga dalam kelompok yang terkontrol, yang tidak menerima ataumendapatkan penjelasan tambahan ini.
Para peneliti dibaurkan secara sempurna pada hasil hasil ini, dan staf Western electric memutuskan untuk melangsungkan penelitiannya lebih lanjut sesuai dengan wewenangnya untuk menentukan pertanggungjawabannya terhadap faktor faktor yang misterius bagi peningkatan produktivitas.Akhirnya peneliti menyimpulkan hubungn sosial antara operator, para peneliti dandan para supervisor adalah lebih penting dalam menentukan produktivitasketimbang mengadakan beberapa perubahan dalam kondisi kerja. Jadi, pare peneliti Hawthorne menyimpulkan bahwa perasaan pekerja terhadap dirinya dankelompok kerjannya. Eksperimen Hawthorne memperlihatkan bahwa orang orangsebagi individu juga mungkin demikian penting bagi produktivitas danmementingkan juga pula waktu waktu istirahat, kondisi jasmani, dalammelakukan tugasnya atau bahkan keuangan.Menurut saya , ekperimen Hawthorne menggambarkan ada hal hal lain yangmendukung terciptanya efisiensi. Artinya para peneliti memperhatikan organisa-si sebagai suatu system saling terkait dengan system lainnya agar eksistensinya berlanjut. Peneliti juga melihat manusia dalam memenuhi kebutuhannya jugamemperhatikan factor factor lain, termasuk aturan teknis yang menciptakan mereka nyaman.




Elton mayo ( 1880 – 1949 )
(Penelitian di Western Electric di Hawthorne , Illinois)

·         Sekelompok pekerja wanita dipilih untuk menjadi kelompok testing dengan diberikan kombinasi dan variasi (kenaikan-penurunan) upah, jam kerja, waktu istirahat, kesempatan memberikan saran-saran perubahan , perhatian supervisor, serta interaksi satu sama lain.
·         Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku kelompok seperti tekanan, penerimaan, dan standar yang ditetapkan sangat mempengaruhi perilaku kerja individual.
·         Para karyawan yang memiliki kebanggaan kelompok terdorong untuk meningkatkan prestasi dan produktivitas kerjanya.
·         Perhatian dari pimpinan memperkuat motivasi kerja.
·         Insentif financial kurang mempengaruhi produktivitas kerja.

Hasil penelitian Elton Mayo yang lain juga didapat :
·         Kelompok kerja informal dan lingkungan social karyawan memberikan pengaruh besar terhadap produktivitas kerjanya.
·         Mayo dkk menyimpulkan bahwa manajemen harus memahami kebutuhan karyawan akan pengakuan social, kepuasan kerja , dan harga diri. Dengan kata lain, karyawan ingin diakui keberadaan dan peranannya dalam organisasi.
·         Konsep Mayo mengenai karyawan sebagai makhluk social yang didorong oleh kebutuhan social menggantikan konsep makhluk rasional yang didorong kebutuhan ekonomi pribadi.