Contoh sistem embedded : TV,
Radio, handphone, mesin ATM, bahkan mobil (ABS, sistem navigasi, Smart parking,
Alarm, dll).
Dalam sebuah sistem, terdapat
input(masukan), proses, dan output(keluaran), meskipun ada juga yang hanya
terdiri dari input dan proses, seperti perekam data (data logger), jika memori
tidak dihitung sebagai keluaran, atau hanya proses dan output, seperti tampilan
hiasan lampu.
Bagi para programmer, proses
dalam sistem embedded lebih sering ditujukan pada prosessor(mikroprosessor),
atau mikrokontroller yang membutuhkan kemampuan pemrograman.
Sedangkan untuk para engineer
(elektronik), proses tersebut bisa juga berupa rangkaian digital (programmable)
seperti PLC, DSP, FPGA, atau bahkan hanya menggunakan komponen-komponen dasar
elektronik pun bisa dilakukan (mungkin hanya penghobi dan pelajar yang punya
waktu untuk melakukan ini).
Secara umum input dapat
didefinisikan sebagai segala hal yang mempengaruhi proses, sedangkan output
adalah hasil dari proses tersebut. Input dapat berupa sensor ,transducer,
saklar, tombol, ataupun bentuk komunikasi lain seperti wifi, USB, dan
sebagainya. Sedangkan output dapat berupa tampilan (display), ataupun dalam
bentuk komunikasi lain (tidak perlu disebutkan lagi).
Hal umum yang perlu diperhatikan
dalam sistem embedded antara lain:
Efektif-Reaktif.
Untuk melakukan proses yang
berhubungan langsung dengan lingkungan kerja real maka sistem embedded harus
dapat melakukan proses secara cepat, atau real-time. Apabila proses pengolahan
informasi sistem terlambat, maka hasil proses tersebut tidak dapat digunakan,
dengan kata lain sistem tersebut tidak berguna. Untuk menjamin kecepatan
proses, maka sistem tersebut secara keseluruhan harus dibuat efektif, mulai
dari antarmuka sistem, desain perangkat keras, hingga perangkat lunak-nya.
Efisien.
Semakin kecil daya listrik yang
diperlukan, semakin murah harganya, semakin ringan bobotnya, semakin sedikit
komponen yang digunakan, dan semakin kecil dimensinya, maka semakin baik.
Handal.
Sistem embedded biasa digunakan
untuk melakukan tugas yang sulit, atau tidak dapat dilakukan oleh
manusia.Sering kali tugas tersebut berhubungan dengan keamanan manusia,
contohnya lampu lalu lintas, sistem navigasi, bahkan pengendali reaktor nuklir.
Oleh karena itu dalam pembuatan sistem embedded terdapat prosedur tertentu
untuk meminimalisir terjadinya error, dan mekanisme penanganan error, apabila
ternyata error tersebut muncul. Fitur-fitur yang tidak diperlukan dalam fungsi
utama sistem tersebut sebaiknya dihilangkan, karena fitur tersebut berpotensi
menimbulkan bug/eror pada sistem.
Awet.
Kebanyakan sistem embedded
bekerja untuk waktu yang sangat lama, bahkan tidak boleh berhenti bekerja. Oleh
karena itu segala bentuk pemborosan harus diminimalisir dan kualitas sistem
harus teruji dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar