Pages

Minggu, 26 Desember 2010

Studi Kasus tentang Kemiskinan

Masyarakat perbatasan terus hidup dibawah garis kemiskinan




Entikong - Masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah perbatasan hingga kini masih hidup di bawah garis kemiskinan. Hal itu terjadi karena pemerintah selama ini masih mengabaikan kondisi perbatasan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Barat, Fathan Abdul Rasyid, mengatakan, sarana dan prasarana di wilayah perbatasan Entikong hingga saat ini masih sangat terbatas.

"APBD untuk pembangunan infrastruktur hanya Rp200 miliar. Tapi itu tidak cukup," kata Fathan saat menemui sejumlah wartawan dari Jakarta di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, baru-baru ini.

Fathan mengungkapkan, pendapatan perkapita masyarakat perbatasan bila dibandingkan dengan pendapatan perkapita masyarakat Serawak, Malaysia, yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Indonesia sangat berbeda jauh.

Ia mengatakan, pendapatan masyarakat di perbatasan Entikong hanya mencapai US$400, sementara pendapatan perkapita masyarakat Serawak telah mencapai US$4.000. Selain itu, ia mengungkapkan, hingga saat ini masyarakat Entikong belum mendapatkan listrik. "Listrik masih dibeli dari Serawak," ujarnya.

Wiliana, 32 tahun, warga Entikong, mengatakan, hingga saat ini listrik masih sangat sulit didapat. Untuk pemasangan instalansi listrik saja biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp6,5 juta. "Saya tak pasang listrik karena mahal," ujarnya. Suami Williana hanya seorang buruh tani dengan pendapatan Rp30.000 per hari.

Secara terpisah, Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayor Jendral Geerhan Lantara, mengatakan, pembangunan secara masif perlu segera dilaksanakan di sepanjang wilayah perbatasan agar tidak terjadi ketimpangan yang semakin jauh antara masyarakat perbatasan Indonesia dengan Malaysia, terutama di Kalimantan Barat.

"Bila tidak melakukan akselerasi pembangunan secara masif dalam lima tahun mendatang, maka kita akan jauh tertinggal," katanya.

Selain itu, ia mengatakan, bila pembangunan di wilayah perbatasan tidak segera dilakukan, maka bukan tidak mungkin ancaman nirmiliter akan muncul di wilayah itu.

(feb)
sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar