Mungkin beberapa diantara kita masih asing dengan peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia, begitu juga dengan saya yang baru mengetahui sekitar tahun lalu, dan Indonesia termasuk kedalam 10 besar negara terkorup di dunia. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa kasus-kasus korupsi yang ada di Indonesia selalu saja terabaikan seperti angin berlalu. Indonesia yang dikatakan sebagai negara hukum sudah seharusnya secara tegas melawan tindak korupsi yang sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. Dan kasus korupsi terbesar (mungkin) yang kita dengar ialah kasus “Gayus Tambunan”. Bagaimana mungkin bisa? Ya, apapun bisa terjadi.
Seperti yang diucapakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya di Monas beliau mengatakan “Harus dilakukan penindakan hukum yang konsisten dan tidak pandang bulu, Ini semua baru langkah awal dari perjuangan panjang untuk membangun negara yang bersih” di hadapan sekitar 6.900 siswa dan tamu undangan yang hadir. Dalam kesempatan ini, SBY mengingatkan beberapa hal yang bisa menyebabkan korupsi masih bisa tumbuh subur. Sehingga harus dicegah bersama-sama dengan melibatkan semua unsur masyarakat.
Bagaimana pun juga tindak korupsi sudah SANGAT merugikan masyarakat, bagaimana tidak uang yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan rakyat, ternyata harus masuk ke kantong-kantong pribadi para pejabat yang tidak bertanggung jawab. Dan memang sudah saatnya pemerintah serius menangani kasus korupsi, bukan hanya demi kesejahteraan rakyat, tetapi juga demi nama baik bangsa dan negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar