Penduduk Jakarta
saat ini sudah mencapai kurang lebih 8 juta penduduk. Setiap hari jutaan
penduduk menggunakan jalan umum unutk beraktifitas. Hal yang selalu di keluhkan
setiap hari pun adalah kemacetan. Saat ini sudah dapat dipastikan di setiap
jalanan di Jakarta selalu macet, apalagi di saat jam-jam sibuk seperti hari
kerja. Jakarta hanya akan menemukan kelengangannya di saat hari-hari libur
nasional, setelahnya Jakarta akan kembali menjadi kota yang sangat sibuk dengan
berbagai aktifitas pekerjaan didalamnya. Untuk mengurangi tingkat kemacetan
saat ini, pemerintah berencena membuat sebuah transportasi public yang dapat
mengangkut banyak orang dalam waktu yang sebentar, tentunya dengan waktu yang
cepat. Transportasi public tersebut adalah MRT.
MRT adalah
singkatan dari Mass Rapid Transit yang secara harafiah berarti angkutan yang
dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara cepat. Beberapa bentuk
dari MRT antara lain:
• Berdasarkan jenis fisik : BRT
(Bus Rapid Transit), Light Rail Transit (LRT) yaitu kereta api rel listrik,
yang dioperasikan menggunakan kereta (gerbong) pendek seperti monorel dan Heavy
Rail Transit yang memiliki kapasitas besar seperti kereta Jabodetabek yang ada
saat ini
• Berdasarkan Area Pelayanan :
Metro yaitu heavy rail transit dalam kota dan Commuter Rail yang merupakan
jenis MRT untuk mengangkut penumpang dari daerah pinggir kota ke dalam kota dan
mengantarkannya kembali ke daerah penyangga (sub-urban).
Jenis yang akan dibangun oleh PT
MRT Jakarta adalah MRT berbasis rel jenis Heavy Rail Transit.
Rencana ini
sudah dicanangkan sejak lama, dan rencananya akan mulai dijalankan pada
pertengahan tahun 2012 dan selesai pada tahun 2016. Pembangunan MRT Jakarta
juga diharapkan mampu memberi dampak positif lainnya bagi Jakarta dan warganya
antara lain:
• Penciptaan lapangan kerja:
selama periode konstruksi, proyek MRT Jakarta diharapkan dapat menciptakan
sekitar 48.000 pekerjaan baru
• Penurunan waktu tempuh &
meningkatkan mobilitas: Waktu tempuh antara Lebak Bulus sampai Bundaran HI
diharapkan turun dari 1-2 jam pada jam-jam sibuk menjadi 30 menit, sedangkan
dari Lebak Bulus sampai Kampung Bandan target waktu tempuh sekitar 52.5 menit.
Penurunan waktu tempuh ini akan meningkatkan mobilitas warga Jakarta. Meningkatnya mobilitas warga kota ini
memberikan dampak kepada peningkatan dan pertumbuhan ekonomi kota, dan
meningkatkan kualitas hidup warga kota
• Dampak lingkungan : 0.7% dari
total emisi CO2, yaitu sekitar 93.663 ton per tahun akan dikurangi oleh MRT
(Data Revised Implementation Program for Jakarta MRT System 2005)
• Transit - Urban Integration
yang menjadikan sistem MRT sebagai pendorong untuk merestorasi tata ruang kota.
Integrasi transit-urban diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada
area sekitar stasiun, sehingga dapat berdampak langsung kepada peningkatan
jumlah penumpang MRT Jakarta
Semoga rencana ini bisa
benar-benar terwujud dan masyarakat Jakarta mendapatkan layanan transportasi public
yang layak dan sesuai dengan kebutuhan warga, jika memang pembangunan MRT ini
berhasil sudah sangat mungkin kemacetan di Jakarta bisa berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar